Oknum Polrestabes Medan Diduga Aniaya Budianto Ginting Hingga Meninggal Dunia Saat Proses Penangkapan

    Oknum Polrestabes Medan Diduga Aniaya Budianto Ginting Hingga Meninggal Dunia Saat Proses Penangkapan
    Sekujur tubuh Budianto Ginting (55) terlihat lebam - lebam usai ditangkap, Kamis (26/12/2024). personil Satreskrim Polrestabes Medan,

    MEDAN - Oknum perwira yang bertugas di Polrestabes Medan, berinisial Ipda ID diduga keras melakukan penganiayaan terhadap seorang warga Desa Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang hingga meninggal dunia.

    Kabar penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum perwira Polrestabes Medan ini viral di media sosial.

    Terlihat kondisi korban yang diketahui bernama, Budianto Ginting (55) warga Sei Semayang mengalami luka disekujur tubuh dan wajahnya.

    Kondisi kedua kelopak matanya terlihat lembam, mulut, pipi, dada, kening juga mengalami lembam-lembam.

    Informasi yang didapat, peristiwa penganiayaan yang berujung kematian itu bermula dari pertengkaran korban dan menantu Ipda ID disebuah warung tuak di Desa Sei Semayang, Gang Horas pada Kamis (26/12/2024) dini hari.

    Saat pertengkaran tersebut, tiba-tiba Ipda ID yang mendapat kabar langsung turun ke lokasi bersama beberapa anggotanya.

    Malam itu juga korban dibawa ke Polrestabes Medan tanpa ada surat penangkapan. Disanalah, diduga korban dianiaya oleh pelaku.

    Sementara, malam itu juga, istri korban yang mendapat kabar bahwa suaminya ditangkap langsung pergi ke Polrestabes Medan untuk menjenguk suaminya. Sayangnya, sesampai di Polrestabes Medan, istri korban tidak dibolehkan menjenguk suaminya.

    Tidak berapa lama, istri korban mendapat kabar dari penjaga piket Polrestabes Medan bahwa suaminya saat itu sudah berada di RS Bhayangkara Medan.

    Lagi-lagi, sesampainya di RS Bhayangkara, istri korban tidak juga diperbolehkan menjenguk.

    Hati istri korban langsung berdetak kencang, saat itu melihat bahwa suaminya sudah terbujur kaku diatas tempat tidur. Sontak, suasana di Rumah Sakit menjadi heboh.

    Terpisah, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, dalam keterangannya menegaskan bahwa kebenaran harus ditegakkan, bahkan jika melibatkan anggotanya sendiri.

    Hasil visum yang menunjukkan adanya luka pada kepala dan rahang korban, yang diduga terjadi saat proses penangkapan.

    "Proses penangkapan awal dilakukan karena dugaan pengancaman dengan kekerasan. Namun, kami mengakui ada kekerasan yang terjadi pada saat itu. Besok kami akan sampaikan lebih lengkap hasil pemeriksaan, " ujar Gidion pada Kamis (26/12/2024).

    Saat ini, enam personel Polrestabes Medan, termasuk seorang petugas Ipda ID, sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Paminal Polrestabes Medan. Gidion memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan tegas.

    “Jika ditemukan pelanggaran etika atau SOP, kami akan mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku, ” tegasnya.

    Kematian tragis Budianto Sitepu menimbulkan duka mendalam sekaligus sorotan tajam terhadap penanganan kasus oleh aparat. Publik berharap penyelidikan ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. (Alam)

    medan sumut
    A. Putra

    A. Putra

    Artikel Sebelumnya

    Bookingan Kamar Hotel Libur Akhir Tahun...

    Artikel Berikutnya

    Libur Natal 2024, Penyeberangan Ajibata...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Banyak Berjanji tapi Minus Realisasi, Siap-Siap Ditinggal Rakyat dan Berakhir dengan Gelar 'Raja Ngibul'
    Hendri Kampai: Raja Itu Orang Pertama untuk Disalahkan, Orang Terakhir untuk Dipuji
    Marak Peredaran Sabu di Bandar Silou, Aktivis Sosial Kontrol: Evaluasi kinerja petugas
    280 Ribu Lebih Penumpang dan 41 Ribu Kendaraan Pemudik, Wisatawan Nyebrang ke Samosir Selama Nataru 2024/2025
    H+1 Tahun Baru 2025, Tiket KMP Ihan Batak dan Pora-Pora Ludas Terjual Hingga Jam 05: OO Dini Hari
    Alami Sakit dan Kelelahan, Kawilker Ajibata Beri Fasilitas Istirahat Kepada Pengguna Jasa
    H+1 Tahun Baru 2025, Tiket KMP Ihan Batak dan Pora-Pora Ludas Terjual Hingga Jam 05:OO Dini Hari
    Jatuh Dijalan Berlubang Siantar-Tigaras, Petugas KSOPP Pelabuhan Tigaras Obati Calon Pengguna Jasa
    H+1 Tahun Baru 2025, Pelabuhan Ambarita, Tomok dan Simanindo Hingga Malam Terus Dibanjiri Kendaraan, Nahkoda Kapal Jaga Stamina
    Bookingan Kamar Hotel Libur Akhir Tahun 2024 di Kota Touris Parapat Capai 95 Persen
    Angkutan Nataru 2024-2025, KMP Tao Toba I dan II Siap Hadapi Lonjakan Kendraan dan Pengguna Jasa Akan Diseberangkan Hingga Subuh
    Oknum Polrestabes Medan Diduga Aniaya Budianto Ginting Hingga Meninggal Dunia Saat Proses Penangkapan
    Drama di Pekan Senin: Wanita Terduga Pencopet Diarak Warga hingga Memicu Amarah Massal
    H+1 Tahun Baru 2025, Tiket KMP Ihan Batak dan Pora-Pora Ludas Terjual Hingga Jam 05: OO Dini Hari
    Bahayakan Pengguna Jalan Hingga Bocorkan PAD, Billboard Diduga Tanpa Izin Menjamur di Deliserdang
    Viktor Silaen Minta Dinas Bina Marga Provinsi Sumut Serius Awasi Pembangunan Jalan di Simalungun
    Nimrot Sihotang Laksanakan Apel Penyematan Tanda Kenaikan Pangkat Pegawai
    KMP Jurung-Jurung Berlayar ke Water Front City Pangururan Disambut Bupati dan Wakil Bupati Samosir
    Diduga Terjadi Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Pengadaan Bibit Pohon Tahun 2023, DPP Sumatera Transportasi Datangi Kejaksaan Tinggi Sumut

    Ikuti Kami