DELISERDANG - Tindakan tegas yang disuarakan pihak Kecamatan Percut Sei Tuan dan Satpol PP Deliserdang belum terbukti. Pasalnya, Premiere SPA masih beroperasi, Kamis (4/4/2024).
Ketua LSM PN Deliserdang, Bobby Handoko SE akan mengadakan aksi damai di Premiere SPA dan di Polda Sumatera Utara menuntut tindakan tegas dari pihak - pihak terkait.
"Kami menduga adanya upeti yang diterima Polda Sumut. Kenapa saya bilang begitu, jelas - jelas sudah viral di media sosial terkait bisnis prostitusinya tapi tidak ada tindakan, " sebut Bobby.
Bobby juga menyayangkan tindakan pemerintah daerah. Khusunya Kecamatan Percut Sei Tuan dan Satpol PP Deliserdang.
"Kami melihat foto Pak camat dan Pak Satpol PP dibeberapa tempat SPS dengan menunjukan lokasi ditutup. Namun besok nya terlihat buka lagi, artinya yang dilakukan mereka kami menduga pembohongan publik. Kalau begitu sudah sepantasnya dievaluasi kinerjanya, " tegas Bobby.
Sebelumnya diberitakan media ini, Bandal, Bisnis Prostitusi Premier SPA di Komplek MMTC abaikan surat edaran Bupati Deliserdang, Selasa (2/4/2024).
Menurut sumber media ini, SPA Premier sudah menerima surat edaran 2 kali. Mirisnya, surat edaran yang kedua itu dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Kabupaten Deliserdang.
"Yang kedua kalinya dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Deliserdang. Namun itu tidak membuat takut pengusaha bisnis haram tersebut, " ucap Sumber media ini yang namanya tidak ingin disebutkan.
Baca juga:
Judi Tembak Ikan Merek Ayam Abaikan Prokes
|
Informasi yang diterima awak media, pemilik SPA Premier menyakinkan bahwa usahanya tutup selama bulan ramadhan. Pernyataan itu sontak menjadi sorotan Ketua LSM Penjara PN Deliserdang.
"Itu sudah pembohongan publik, dia menyatakan tutup selama bulan suci Ramadhan, tapi ternyata buka di Bulan Ramadhan, " ucap Bobby Handoko.
Bobby berharap kepada pemerintah setempat untuk mencabut izin usaha Premier SPA yang selalu membuat keributan di media.
"Renakta Polda Sumut juga jangan diam saja, ini tugas kalian untuk melakukan Rajia pekat di bulan suci ramadhan, " tegasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi belum memberikan tanggapan resminya.